Kamis, 17 November 2016

My Busy Holiday

My Busy Holiday

On February 8th, 2016, I thought this would be a great holiday for me because that was Chinese New Year holiday. I didn’t celebrate the Chinese New Year as I’m not Chinese but I guessed that it was a good time for me to get full refreshing. I was so tired to studying. However, the unpredictable fact broke everything up.

First like an ordinary daughter, I had to get up early morning to help my mother, of course after I prayed. Then I did the dishes, cleaned up my room, and did my bed. I was really in danger if my mom knew that my room was messy. So, I made it as soon as possible. After finishing everything, my aunts called me in the afternoon. I did not meet them for a long time so we kept for hours to talk about some up to date gossips. Not long after that, my neighbor who is also my schoolmate visited me. She asked my help to finish her homework. At last, the time was running and the homework was successfully finished. An unpredictable moment happened after that. To my surprised, I just remembered that I had a lot of homework too. I got confused and regretful why I did not check it. As the consequence, I did my homework until late night and it was hardly finished. Since then, I always check my home work before having a holiday.

I did not feel this was holiday instead of I had to work hard and got a long ship with my homework.
Liburan Saya yang Sibuk

Tanggal 8 Februari, 2016, saya pikir hari itu akan menjadi hari libur yang sangat menyenangkan bagi saya karena itu adalah hari libur tahun baru China (Imlek). Saya tidak merayakan Tahun Baru Imlek karena saya bukan orang Cina tapi saya berfikir bahwa itu adalah waktu yang tepat bagi saya untuk mendapatkan refreshing sepanjang hari. Aku sangat lelah untuk belajar. Namun, fakta yang tak terduga menghancurkan semuanya.

Pertama seperti layaknya seorang anak perempuan, saya harus bangun pagi untuk membantu ibu, tentu saja setelah saya sholat. Lalu saya mencuci piring, membersihkan kamar saya, dan merapikan tempat tidur. Aku benar-benar berada dalam bahaya jika ibu saya tahu bahwa kamar saya berantakan. Jadi, saya mengerjakannya sesegera mungkin. Setelah menyelesaikan segalanya, bibi saya memanggil saya di sore hari. Saya sudah lama tidak bertemu dengan mereka sehingga obrolan kita berlangsung berjam-jam membicarakan tentang beberapa gosip terkini. Tidak lama setelah itu, tetangga saya yang juga teman sekolah saya mengunjungi saya. Dia meminta bantuan saya untuk menyelesaikan PR-nya. Akhirnya, waktupun berlalu dan pekerjaan rumah berhasil kami selesaikan. Saat yang tak terduga terjadi setelah itu. Saya sangat terkejut ketika saya baru saja  ingat bahwa saya punya banyak pekerjaan rumah juga. Saya bingung dan menyesal mengapa saya tidak memeriksanya. Sebagai konsekuensinya, saya mengerjakan pekerjaan rumah saya sampai larut malam dan itu hampir tidak selesai. Sejak saat itu, saya selalu memeriksa pekerjaan rumah saya sebelum memiliki liburan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar