My Busy Holiday
On February
8th, 2016, I thought this would be a great holiday for me because that was
Chinese New Year holiday. I didn’t celebrate the Chinese New Year as I’m not
Chinese but I guessed that it was a good time for me to get full refreshing. I
was so tired to studying. However, the unpredictable fact broke everything up.
First like
an ordinary daughter, I had to get up early morning to help my mother, of
course after I prayed. Then I did the dishes, cleaned up my room, and did my
bed. I was really in danger if my mom knew that my room was messy. So, I made
it as soon as possible. After finishing everything, my aunts called me in the
afternoon. I did not meet them for a long time so we kept for hours to talk
about some up to date gossips. Not long after that, my neighbor who is also my
schoolmate visited me. She asked my help to finish her homework. At last, the
time was running and the homework was successfully finished. An unpredictable
moment happened after that. To my surprised, I just remembered that I had a lot
of homework too. I got confused and regretful why I did not check it. As the
consequence, I did my homework until late night and it was hardly finished.
Since then, I always check my home work before having a holiday.
I did not
feel this was holiday instead of I had to work hard and got a long ship with my
homework.
Liburan Saya yang
Sibuk
Tanggal 8
Februari, 2016, saya pikir hari itu akan
menjadi hari libur yang sangat
menyenangkan bagi saya karena itu
adalah hari
libur tahun baru China (Imlek). Saya tidak
merayakan Tahun Baru Imlek karena saya bukan
orang Cina tapi saya berfikir bahwa itu adalah
waktu yang tepat
bagi saya untuk mendapatkan refreshing sepanjang hari. Aku sangat lelah untuk
belajar. Namun, fakta yang tak
terduga menghancurkan
semuanya.
Pertama
seperti layaknya seorang
anak perempuan, saya harus bangun pagi
untuk membantu ibu, tentu saja setelah saya sholat.
Lalu saya mencuci
piring, membersihkan kamar saya, dan merapikan
tempat tidur. Aku benar-benar berada dalam bahaya jika ibu saya
tahu bahwa kamar saya berantakan. Jadi, saya mengerjakannya
sesegera mungkin. Setelah menyelesaikan segalanya, bibi saya memanggil saya di sore hari. Saya sudah
lama tidak bertemu dengan mereka sehingga obrolan kita berlangsung berjam-jam membicarakan tentang
beberapa gosip terkini.
Tidak lama setelah itu, tetangga saya yang juga teman sekolah saya mengunjungi
saya. Dia meminta bantuan saya untuk menyelesaikan PR-nya. Akhirnya, waktupun berlalu
dan pekerjaan rumah berhasil kami selesaikan. Saat yang tak terduga
terjadi setelah itu. Saya sangat terkejut ketika saya baru saja ingat bahwa saya
punya banyak pekerjaan rumah juga. Saya
bingung dan menyesal mengapa saya tidak memeriksanya. Sebagai konsekuensinya,
saya mengerjakan
pekerjaan rumah saya sampai larut malam dan itu hampir tidak selesai. Sejak saat itu, saya selalu memeriksa
pekerjaan rumah saya sebelum memiliki liburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar